EchoAPI vs Thunder Client: Ekstensi VS Code Mana yang Terbaik untuk Debugging API?
EchoAPI adalah platform all-in-one yang fiturnya lengkap untuk tim di dalam VS Code, dan ekstensinya gratis. Sebaliknya, Thunder Client adalah alat ringan yang cocok untuk tugas debugging independen yang cepat, tetapi saat ini memerlukan pembayaran untuk digunakan.
Di era pengembangan perangkat lunak modern, debugging API sudah menjadi kegiatan sehari-hari para developer. Baik kamu bekerja di frontend, backend, atau full-stack, menguji dan memvalidasi API tetap langkah penting yang tak boleh dilewatkan.
Selama bertahun-tahun, Postman menjadi andalan utama. Namun, sebagai aplikasi mandiri, Postman sering terasa berat—boros memori dan memperlambat alur kerja. Tak heran, akhirnya bermunculan ekstensi VS Code yang ringan namun tangguh, untuk debugging API tanpa harus berpindah jendela.
Dua nama yang paling sering dibicarakan saat ini adalah Thunder Client dan EchoAPI. Keduanya memungkinkan kita bekerja sepenuhnya di dalam VS Code, namun punya posisi, fitur, dan kemampuan kolaborasi yang berbeda. Jadi, mana yang paling cocok untukmu? Mari kita bahas tuntas.

1. Latar Belakang: Mengapa Dibandingkan?
Thunder Client
Salah satu ekstensi debugging API paling awal yang populer di VS Code, Thunder Client menawarkan diri sebagai alternatif Postman yang super ringan. Ia menyediakan fitur inti untuk testing API, namun memang sengaja memangkas fitur kolaborasi, dokumentasi, maupun otomasi. Karena itu, Thunder Client sangat digemari developer solo yang butuh alat cepat tanpa ribet.

EchoAPI
Pendatang baru ini justru punya ambisi besar: menjadi satu ekstensi yang memadukan Postman + Swagger + Testing Framework. Selain debugging, EchoAPI menawarkan pembuatan dokumentasi API, automated testing, code snippet, offline mode, hingga kolaborasi tim—semua langsung di dalam VS Code.

Sederhananya:
Thunder Client ibarat senter kecil—praktis dan cepat.
EchoAPI seperti tank perang—lengkap, kuat, dan siap tim.
2. Perbandingan Fitur Singkat
Kategori | EchoAPI | Thunder Client |
---|---|---|
Protokol | HTTP/1.1, HTTP/2, WebSocket, SSE, Socket.IO, GraphQL | HTTP, GraphQL |
Debugging | Assertion multi-protokol, validasi response | Basic request/response |
Automated Testing | Batch testing, pengelolaan folder, integrasi CI/CD | Collection run (fitur berbayar) |
Environment & Variabel | Global parameter, env variable, cookie, data Faker built-in | Penanganan env sederhana |
Dokumentasi API | Desain, validasi real-time, generate otomatis & berbagi | Tidak tersedia |
Code Generation | Snippet multi-bahasa, auto-update | Tidak tersedia |
Kolaborasi Tim | Penyimpanan lokal + cloud sync, push & pull tim | Ada, namun terbatas |
Offline Mode | Full offline tanpa login | Sebagian fitur butuh akun |
Import/Export | cURL, Postman, Thunder Client, OpenAPI, EchoAPI | cURL & Postman saja |
Collections | Unlimited & gratis | Collections hanya di versi berbayar |
Biaya | Sepenuhnya gratis | Free terbatas, fitur lengkap berlangganan |
Dengan satu panduan tabel saja, jelas EchoAPI lebih komplet; Thunder Client tetap minimalis.

3. Pengalaman Pengguna
Thunder Client
- UI & UX: Mirip Postman, hampir tanpa kurva belajar.
- Performa: Ringan, start-up cepat.
- Cocok untuk: developer solo atau tim kecil yang fokus REST API.
EchoAPI
- UI & UX: Panel lebih kaya—debugging, testing, dokumentasi, code generation.
- Performa: Sedikit lebih berat dari Thunder Client, tapi masih jauh lebih ringan daripada Postman.
- Cocok untuk: tim menengah-besar atau developer yang butuh multi-protokol dan pengelolaan dokumentasi.
4. Hands-On: Login Flow
Endpoint:
- POST /api/login (mengembalikan token)
- GET /api/userinfo (butuh header Authorization)
Alur di Thunder Client
Tambah assertion tambahan.

Buat request GET /api/userinfo, sisipkan header:
Authorization: Bearer {{token}}

Gunakan Visual Script Extractor untuk menyimpan token ke env variable.

Tambah skrip test untuk memastikan status 200.

Buat request POST /api/login dengan body JSON.

Alur di EchoAPI
Jalankan test collection untuk mendapatkan laporan lengkap.

Tambah assertions lanjutan.

Buat GET /api/userinfo di koleksi yang sama, sisipkan header Authorization.

Klik Extract Variables untuk menyimpan token—tanpa skrip manual.

Tambah assertions di panel respons.

Buat request POST /api/login.

Ringkasnya:
Thunder Client = mini-Postman di VS Code.
EchoAPI = testing framework + dokumentasi sekaligus.
5. Kurva Belajar & Efisiensi
- Thunder Client: 10 menit langsung pakai.
- EchoAPI: 30 menit belajar, seumur hidup efisiensi.
6. Model Harga
Thunder Client

- Free: sangat terbatas.
- Pro: fitur tim & collections.
EchoAPI

- SaaS gratis: debugging, docs, testing, code-gen sudah lengkap.
- Private deployment: untuk kolaborasi tim & cloud sync.
- EchoAPI untuk VS Code 100 % gratis.
7. Prospek Masa Depan
Thunder Client akan tetap fokus pada kesederhanaan untuk developer solo.
EchoAPI berpotensi menjadi platform manajemen API all-in-one di VS Code.
Kesimpulan
- Pilih Thunder Client kalau kamu butuh alat ringan, cepat, tanpa embel-embel.
- Pilih EchoAPI kalau kamu butuh power all-in-one, dokumentasi otomatis, dan kolaborasi tim.
Keduanya membuat debugging API di VS Code lebih cepat dan ringan daripada Postman. Tinggal pilih: kecepatan super ringan atau kekuatan super lengkap.